Rabu, 19 Juni 2013

Bahasa Indonesia Kelas V

  Menggunakan Sinonim dan Antonim  

1.      Sinonim
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau hampir sama. 
Contoh:
·        yang sama maknanya
sudah  -  telah
sebab  -  karena
amat    -  sangat
·         yang hampir sama maknanya
untuk – bagi – buat – guna
cinta – kasih – sayang
melihat – mengerling – menatap – menengok
  2. Antonim 
Antonim ialah kata-kata yang berlawanan maknanya/ oposisi. 
Contoh:
besar            ><            kecil
ibu                 ><           bapak
bertanya     ><           menjawab
Menggunakan imbuhan (afik)
 
a. Prefiks (Awalan)       : be®-, pe®-, me(N)-, di-, te®-, se-, pe(N)-, ke-
b. Infiks (Sisipan)           : -el-, -em-, -er-, -in-(?)
c. Sufiks (Akhiran)        : -kan, -i, -an
d. Konfiks (Gabungan imbuhan) : ber-kan, ber-an, per–an, pe –an, per-i, me-kan, Me-i, memper-, memper–kan, memper-i, ter-kan, ter-i, 
Rumus Pembentukan Kata
a.       Ketahui/pastikan bentuk dasarnya
b.      Ketahui/pastikan bentuk terikat yang mengimbuhinya
·         kontrakkan : kontrak + -kan
·         kontrakan   : kontra + -kan
Untuk menentukan makna imbuhan dengan mudah, dapat dilakukan dengan cara berikut:
a.       Gantilah imbuhan yang ditanyakan dengan tanda titik-titik.
b.      Isilah titik-titik tersebut dengan kata yang sesuai dengan makna kalimat asal.
c.       Dalam pengisian, bentuk dasar kadang-kadang perlu ditambah imbuhan.
Contoh:
Apa makna imbuhan me-kan pada “Upaya meninggikan tanggul sudah dikerjakan?
Langkah 1:
Upaya …tinggi tanggul sudah dikerjakan.
Langkah 2:
Upaya membuat tanggul jadi tinggi sudah dikerjakan.
Jadi makna me-kan pada kalimat di atas: membuat jadi …
  Menyusun paragraf
Paragraf merupakan susunan beberapa kalimat yang terjalin secara utuh dan padu yang di dalamnya memuat satu gagasan utama. Yang tidak boleh dilupakan dalam pengembangan paragraf adalah koherensi antarkalimat maupun ide dengan panduan kohesi yang tepat. Kalau hal itu diperhatikan, tidak ada paragraf yang memiliki kalimat dengan ide lain. Kalimat seperti itu hendaknya dibuang karena dapat mengacaukan kepaduan ide. Kalimat seperti itu biasa disebut kalimat sumbang atau tidak padu. 
Syarat pembentukan paragraf yang baik :
a. Prinsip kesatuan (unity) : maksudnya setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok.
b. Prinsip kepaduan/koherensi : setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain.
c. Kelengkapan : Dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan
Berdasarkan letak kalimat utama paragraf dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Paragraf deduktif
1)      Letak kalimat utama di awal paragraf
2)      Dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
b.      Paragraf induktif
1)      Letak kalimat utama di akhir paragraf.
2)      Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
c.       Paragraf campuran
1)      Letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
2)      Kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar