Menggunakan Sinonim dan Antonim
1. Sinonim
Sinonim ialah dua kata atau lebih yang memiliki makna yang sama atau hampir sama.
Contoh:
·
yang sama maknanya
sudah -
telah
sebab -
karena
amat
- sangat
·
yang hampir sama maknanya
untuk – bagi – buat –
guna
cinta – kasih – sayang
melihat – mengerling –
menatap – menengok
2. Antonim Antonim ialah kata-kata yang berlawanan maknanya/ oposisi.
Contoh:
besar ><
kecil
ibu ><
bapak
bertanya ><
menjawab
Menggunakan imbuhan (afik)
a. Prefiks (Awalan) : be®-, pe®-, me(N)-, di-, te®-, se-,
pe(N)-, ke-
b. Infiks (Sisipan) : -el-, -em-, -er-, -in-(?)
c. Sufiks (Akhiran) : -kan, -i, -an
d. Konfiks (Gabungan
imbuhan) : ber-kan, ber-an, per–an, pe –an, per-i, me-kan, Me-i, memper-,
memper–kan, memper-i, ter-kan, ter-i,
Rumus Pembentukan Kata
a. Ketahui/pastikan
bentuk dasarnya
b. Ketahui/pastikan
bentuk terikat yang mengimbuhinya
·
kontrakkan : kontrak + -kan
·
kontrakan : kontra + -kan
Untuk
menentukan makna imbuhan dengan mudah, dapat dilakukan dengan cara berikut:
a. Gantilah
imbuhan yang ditanyakan dengan tanda titik-titik.
b. Isilah
titik-titik tersebut dengan kata yang sesuai dengan makna kalimat asal.
c. Dalam
pengisian, bentuk dasar kadang-kadang perlu ditambah imbuhan.
Contoh:
Contoh:
Apa makna imbuhan me-kan pada “Upaya meninggikan tanggul sudah
dikerjakan?
Langkah 1:
Upaya …tinggi
tanggul sudah dikerjakan.
Langkah 2:
Upaya membuat tanggul jadi tinggi sudah dikerjakan.
Jadi makna me-kan pada kalimat di atas: membuat jadi …
Menyusun paragraf
Paragraf
merupakan susunan beberapa kalimat yang terjalin secara utuh dan padu yang di dalamnya
memuat satu gagasan utama. Yang tidak boleh dilupakan dalam pengembangan paragraf
adalah koherensi antarkalimat maupun ide dengan
panduan kohesi yang tepat. Kalau hal itu diperhatikan, tidak ada paragraf
yang memiliki kalimat dengan ide lain. Kalimat seperti
itu hendaknya dibuang karena dapat
mengacaukan kepaduan ide. Kalimat seperti itu
biasa disebut kalimat sumbang atau tidak
padu.
Syarat pembentukan
paragraf yang baik :
a. Prinsip kesatuan (unity) : maksudnya setiap paragraf sebaiknya
mengandung satu gagasan pokok.
b. Prinsip kepaduan/koherensi : setiap paragraf
haruslah merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak
berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain.
c. Kelengkapan : Dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat
penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak
lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan
pengulangan-pengulangan
Berdasarkan letak kalimat
utama paragraf dapat dibedakan sebagai
berikut:
a.
Paragraf
deduktif
1)
Letak kalimat
utama di awal paragraf
2)
Dimulai dengan
pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
b.
Paragraf
induktif
1)
Letak kalimat
utama di akhir paragraf.
2)
Diawali dengan
uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
c.
Paragraf
campuran
1)
Letak kalimat
utama di awal dan di akhir paragraf
2)
Kalimat utama
yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang
agak berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar